Rabu, 20 Agustus 2008

Why It Must Be Lazy

Kenapa malas? Wah, banyak orang ketika dikasih pertanyaan seperti ini memiliki jawaban yang berbeda-beda. Ada yang karena pengaruh lingkungan, atau kondisi psikologis seseorang yang memang lagi tidak mood melakukan sesuatu, atau ada yang tidak tahu alasannya apa. Loh? Ini yang malah seringkali terjadi. Ketika ditanyai, kenapa kok bisa malas? Ya, gak tahu ya, males aja. Ah...kalo saya sendiri? Huehehehehehehe, seringkali malas banget karena terbentur pada satu kondisi tertentu.

Contohnya, ketika bulan lalu udah bikin target pencanangan untuk setiap bulan setidaknya bikin satu karya tertentu, entah itu cerpen, satu bab novel (hiks-hiks tak kunjung selesai), plus beberapa karya sastra lainnya. Kalo bisa sih malah ikut lomba penulisan lagi. Sesuatu yang jarang banget sekarang saya lakukan. Kontras dengan tahun kemaren. Hampir tiap hari browsing aneka perlombaan penulisan yang menarik. Ya, tujuannya selain mengasah kemampuan menulis, juga biar dapet sesuatu - semacam, pengakuan. Bukan terhadap orang lain, melainkan lebih pada diri sendiri. Untunglah, beberapa hasilnya tidak begitu mengecewakan, biarpun lebih banyak juga yang tidak sukses. :(

Menginjak di dunia kerja, keinginan untuk menulis sebenarnya sudah dirancang dengan rapi pada awalnya. Bahkan, salah satu impian saya nanti adalah kerja kantoran dan punya kesempatan untuk menjadi writer freelancer, sebagai kontributor untuk media-media tertentu. Nah, inilah susahnya. Bagaimana menyeimbangkan antara kehidupan kerja dengan idealisme di dunia nyata. Terkadang, saya memang suka sekali mematok target - yang sebenarnya tidak terlampau tinggi - mudah diimplementasikan. Tapi, toh belum berhasil juga. Lalu kenapa? Ya, karena malas tadi. Malas karena sudah sibuk dengan dunia kerja yang membelenggu otak dan pikiran. Hwaaaaaa.........

Padahal sebagai seorang penulis yang tentu saja sudah kenyang kena deadline, saya tidak boleh tergantung pada suasana hati alias mood. Kalo mengandalkan ini, jelas tidak akan jalan-jalan. Jadi, saya lebih pada introspeksi diri saja. Bagaimana caranya sebisa mungkin segera mampu menumbuhkan dan membangkitkan semangat dalam diri (mood) untuk selalu menyisihkan waktu buat agenda kepenulisan. Wah-wah, melihat beberapa teman yang sudah sukses dalam hal ini rasanya makin jealous dan terpacu agar bisa menyusul mereka. Hidup memang akan selalu belajar. Tidak ada waktu buat bersantai, apalagi bermalas-malasan. Bagi yang begitu, ke laut ajee kaleee.....Hehehehehehehehe, ini sekaligus teguran buat diri sendiri.

Semoga postingan saya di blog ini setiap hari bisa memicu untuk menjadi lebih baik. Yessss, kenapa harus malas?

0 komentar:

Posting Komentar

 
© free template by Blogspot tutorial