Minggu, 14 September 2008

Buka Bersama

Kali ini judulnya Buka Bersama. Mantep kan? Sesuai dengan judulnya, maka isi postingan saya kali ini akan diwarnai dengan pengalaman Buka Bersama bareng temen-temen tercinta. Hehehehehe...

Dimulai dari hari Selasa, minggu lalu, saya bersama dengan Hendarmawan dan Slamet Budi Cahyono janjian di kampus tercinta, Universitas Brawijaya. Sebenarnya udah lama sih direncanakan. Mulai dari dua minggu sebelumnya, tapi karena kondisi gerai yang belum bisa ditinggal, akhirnya saya baru bisa ketemu sama mereka minggu kemaren itu. Intermezzo sedikitlah. Hendarmawan itu baru pulang dari Amerika Serikat, terkait program belajar bahasa Inggrisnya selama summer di Oregon University. Prestasinya seabreg dah. Mahasiswa berprestasi nasional dan pakar IT banget. Sementara Budi tak kalah mengagumkan. Karya tulisnya buanyak banget. Baru saja terpilih sebagai Presiden Kapal Pelayaran Nasional se-Indonesia, mengalahkan 33 delegasi dari masing-masing provinsi. Dijadwalkan, Mei depan, dia akan mengikuti kongres di Makassar. Budi memiliki disiplin ilmu perikanan dan kelautan berbasis kewirausahaan. Klop dah, keduanya. Sementara saya lebih banyak berkutat pada bidang teknologi pertanian, jurnalisme, dan sekarang sedang berkarier bidang manajemen strategi bisnis.

Okelah, janjian di kampus, ternyata mendadak sore itu juga, pegawai saya telepon, ada customer minta fotokopi kertas ukuran folio. Padahal stock habis. Ya, akhirnya saya balik dulu ke gerai setelah sebelumnya mampir di toko buku beli satu rim kertas F4. Abis itu, mengisi bensin, kita menuju Warung Steak and Shake. Adzan maghrib sudah berkumandang. Saatnya untuk berbuka. Suasana ramai dan kendaraan penuh. Saya saja terpaksa parkir di sebelahnya, Studio Foto.

Masuk ke resto, mereka sudah pesan makanan. Dua teh botol Sosro dipesan dulu untuk membatalkan puasa. Nah, kami langsung cerita panjang lebar tentang pengalaman masing-masing. Duh, kangen banget rasanya. Lama tidak bertemu mereka berdua. Maklum, keduanya suka banget jalan-jalan. Sementara, saya sudah kerja. Kadang ngiri juga, kapan ya bisa dapet pekerjaan yang aktivitasnya jalan-jalan dan travelling. Hehehehehe....

Sambil mengobrol ke sana kemari, kami menunggu pesanan datang. Gila benerr..Hampir tiga puluh menit kemudian barulah pesanan itu datang. Ngerti sih, kondisi penuh banget. Semua meja terisi penuh oleh customer. Tapi, kami kan juga udah ngantri dari tadi. Masa belum dapet-dapet. Sebel juga rasanya kalo dicuekin kaya gini.

Saya: "Lama banget ne..Biasanya saya kalo di gerai, suka dikomplain customer. Sekarang, gantian nih saya sebagai customer, harus komplain juga sama waitres-nya."
Hendar: "Iya yah, kok lama banget ya.."
Budi: "Hm, ditunggu ajalah...Hehehe.."

Macem-macem ya reaksi dan tanggapannya. Kalau Hendar selalu kalem dan sabar. Budi orangnya tegas, selalu bersemangat, tapi cukup toleran. Kalau saya, lebih temperamen kalau diperlakukan tidak adil, moody, dan perhatian banget. Walah-walah, anehnya kami bisa cocok satu sama lainnya. Ya, untung mereka semua asyik diajak bicara. Untunglah, french friesnya datang duluan. Jadi, sambil ngobrol kami makan french fries. Hm, renyah banget. Kerenyahan yang membangkitkan pertanyaan lagi.

Budi: "Ini kok beda ya renyahnya french friesnya? Kenapa ya?...bla..bla" setelah sebelumnya diberikan penjelasan dengan kondisi penggorengan, teknik, dan impor kentangnya segala.
Saya: "Apa mungkin pemberian natrium metabisulfit berpengaruh ya? kan ada dampaknya terhadap kerenyahan kentang goreng tuh.." mantep dah analisanya. Secara saya kan orang teknologi pangan, sedikit-sedikit tahulah.
Hendar: "Iya nih, renyah kok. Tapi gak seragam besarnya."

Kali ini, Hendar sedikit angkat bicara. Maklum, bukan kajian ilmunya. Tapi, kalo udah menyangkut riset dan pendalaman ilmu di luar negeri, jangan tanya. Hendar akan menjabarkan panjang lebar. Seperti ini contohnya.

Budi: "Lucu tuh Supertoy dikasih nama HL, singkatannya Heru Lelono. Hehehe, HL-1, HL-2.."
Saya: "Kasihan ya SBY kok bisa-bisanya ditipu sama lulusan STM gitu (Heru Lelono lulusan STM saja). Padahal kan tim risetnya kuat banget, apa tidak diverifikasi sebelumnya? Heran banget.."
Hendar: "Iya neh, padahal kalo di luar negeri tuh yang namanya riset gak bisa instan. Musti puluhan tahun, bahkan 30 tahun. Semua aspek dikaji, mulai dari teknologi, sumber daya, penerapan, lingkungan, masyarakatnya. Di-trial error sampe bener-bener valid dan teruji. Kalau sudah mateng, baru diluncurkan. Indonesia kok aneh, belum-belum udah diluncurkan. Padahal belum diriset bener.." Nah tuh, mantap kan analisanya.

Hehehehehe, memang asyik ya diskusi sama orang yang pinter-pinter. Ilmu kita jadi nambah, learning somethin new..Eh, akhirnya pesanan datang. Tapi, sayang, kurang satu porsi, dan itu milik saya. Jamur tiram, beef steak, frenc fries, masih kurang satu lagi, beefnya. Ya, udah. Nunggu pesanan satu porsi datang, saya dan Hendar sholat dulu. Lalu, melanjutkan perbincangan sambil berbuka puasa.

Mulai dari aktivitasku yang berkaitan dengan pengaturan pegawai, aktivitasnya Budi yang masih asyik dengan pembuatan proposalnya ke luar negeri, aktivitasnya Hendar yang berkutat dari pencarian beasiswa ke beasiswa. Semangat ya rekk!!

Bertemu dengan kalian, bisa memacu adrenalinku untuk lebih baik lagi. You're such a good friend ever as mine!! Met Berbuka buat ntar sore...hehehehe

1 komentar:

Anonimmengatakan...

Makasih atas kunjungannya, lam kenal dari saya, sama-sama share ya...

Posting Komentar

 
© free template by Blogspot tutorial