Rabu, 23 Juli 2008

Nyoblos-Nyoblos...

Di antara riuhnya orang-orang memperebutkan hendak memilih apa, mencoblos siapa, aku cuma diam. Hahaha...Bagaimana mau berpartisipasi, lha wong KTP saja bukan Malang. Mau nyoblos di Trenggalek, ya mepet banget. Di sana, sama saja sih. Tidak dapet kartu pemilih. Lo? Ikut warga mana aku sebenarnya?? Malang atau Trenggalek?

Jadi inget, pada pemilihan Kades tahun lalu, namaku juga gak tercatat di desa. Hiks.Hiks.

Ceritanya gini (sikap mau bercerita panjang lebar pada seorang sahabat, hehehe). Aku kan sudah hampir 4 tahun kuliah di Malang. Sepanjang waktu itu, jarang sekali pulang kampung (ke Trenggalek, walaupun tempatku juga bukan kampung-kampung amat:)). Jadinya, biasanya aku melanglang buana di kampung, dalam artian masih beredar di sana, jadi jarang banget. Akhirnya, warga sana menganggapku sudah jadi warga asli Malang. Loh? Kok aneh? Terlebih kakakku juga tidak ada lagi di Trenggalek. Dia bekerja sebagai TKI di Brunei Darussalam, as a cheff in one of restaurant. Yah, jadinya setiap ada kegiatan kampung, namaku pun dicoret, walaupun tidak sering-sering banget. Belakangan ini, pencoretan nama itu makin menjadi. Sampai-sampai, undangan syukuran pun tidak lagi mampir di rumahku. Padahal sudah tradisi neh, setiap acara juga, seluruh warga akan dapet undangan. Loh-loh..? Ini yang membuatku bingung.


Jujur, dalam hati suatu saat nanti, pengin banget punya rumah di Malang. Tapi, kapan? Doain aja ya, someday..I wish.


So, masalah undang-mengundang merembet ke bentuk acara yang lainnya. Macam, undangan kawinan plus pemilihan kades, atau pilkada kaya gitu. "Hah...?" Itu komentar pertamaku sewaktu ditelepon Mother...halah! (perlu diketahui, panggilanku sama ibuku itu bukan mami atau ibuk atau embok atau yang laen, tapi 'mother'! hehe, perhatikan penekanan pada 'ther'..:P). Jadi, karena aku sudah tidak dianggap dua-duanya, ya aku tidak ambil pusing. Hehehe, dibilang apatis ya sumonggo. Mau nyoblos juga gak punya hak pilih. Mungkin, tahun depan kali ya...Kalo mau nyoblos Presiden 2009, baru dah aku ngotot ikutan. Bahasanya? Ngotot? Kewajiban kalee...

Siapa ya? Yang jadinya maju? Apa Rizal Mallarangeng atau Fadjroel Rahman atau Hidayat Nur Wahid atau Budiman Sudjatmiko atau yang laennya? Duh, asal jangan Megawati aja... (sudah parno sama mantan-mantan presiden neh, no offense lo yah?!)Hm, saatnya Yang Muda Menentukan Nasib Bangsa!! Tapi, dari hati yang paling jauh, aku hanya mau mencalonkan satu nama, Anies Baswedan!!! Tuh orang top markotob dah! Sepak terjangnya kelas internasional, not just only intelectual, but heart and personality. Tapi, masalahnya mau tidak ya dia dicalonkan? Hehehehehe....

Yang jelas, sekarang aku mau makan dulu. Udah laper. Sambil bayangin makan apa yang bisa sambil dicoblos. Ah, bakso aja ahhh.....

0 komentar:

Posting Komentar

 
© free template by Blogspot tutorial